Sabtu, 15 Februari 2014

Cara Menyeimbangkan otak kanan dan kiri

Kita cenderung lebih mementingkan analisis, logika, dan matematika serta jarang seta jarang sekali memerhatikan atau mengoptimalkan fungsi belahan otak kanan. Pada kenyataannya tidak lebih dari 10% mata pelajaran diajarkan di sekolah yang memakai fungsi belahan otak kanan, seperti kesenian dan musik.
Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap 311.207 orang dewasa menunjukkan hasil sebagai berikut:
Terbiasa menggunakan otak kiri sebanyak 44,2%
Terbiasa menggunakan otak secara seimbang 27,4%
Terbiasa menggunakan otak kanan sebanyak 28,3%
Agar otak dapat bekerja secara seimbang, ada beberapa latihan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:
Latihan 1
Ned Hermann, seorang ahli dominasi otak, menyarankan jika kita seorang pemikir dengan otak kanan maka kita bisa melatih otak kiri dengan cara sebagai berikut:
Pelajarilah cara kerja mesin yang sering kita gunakan
Masukkan foto-foto kita pada album
Usahakan tepat waktu setiap hari, aturlah pengeluaran pribadi kita
Rangkailah rakitan model berdsarkan instruksi
Bergabunglah dengan klub investasi
Atasilah masalah-masalah yang ada dan analisislah bagian-bagian utamanya
Jika kita adalah pemikir dominan otak kiri, maka kita bisa berusaha mengoptimalkan otak kanan dengan cara:
Usahakan untuk memahami perasaan binatang peiharaan kita
Temukan resep masakan dan praktikkanlah
Bermainlah dengan tanah liat dan temukan hakikatnya
Buatlah 500 foto tanpa menghawatirkan biayanya
Ciptakan logo pribadi
Kemudikan motor atau mobil ke mana saja tanpa merasa bersalah
Bermainlah dengan anak-anak dengan cara yang mereka inginkan
Sisihkan waktu jeda perasaan selama 10 menit setipa hari
Hidupkan musik yang disukai ketika kita ingin mendengarkannya
Ambillah “belokan” keliru dan telusurilah lingkungan yang baru
Latihan 2
Raymond Dart mengatakan bahwa kalau kita sering menggunakan dua anggota tubuh secara seimbang berarti kita telah menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan. Ia mengumukakan bahwa kordinasi dua sisi tubuh akan meningkatkan kesatuan dan keseimbangan penggunaan kedua belahan otak. Ini dapat dilakukan dengan latihan sederhana sbagai berikut:
Menyilang secara terbalik: bersedekaplah dan bersila dengan cara yang terbalik dari kebiasaan kita.
Gunakan tangan yang tidak sering kita gunakan
Menulislah dengan menggunakan tangan yang tidak biasa digunakan untuk menulis
Cobalah menulis atau menggambar dengan kedua tangan secara serempak
Cobalah menulis di depan cermin
Cobalah melakukan senam ringan dengan sentuhan silang

Latihan 3

Doug Hall dalam bukunya 3Metode Canggih Melejitkan Kreatiitas Bisnis memberikan saran-saran untuk memaksimalkan produktivitas otak kiri dan otak kanan, terkait denga penciptaan ide-ide kreatif.

Saran 1: 

ungkapkanlah ide sesuai arah yang benar, jika Anda dominan otak kiri sebaiknya Anda tidak terlalu terkungkung ole hide-ide lama. Lalu susun rencana secara terperinci untuk merealisasikan ide tersebut. Lebih awal, ujilah ide tersebut bahwa ide-ide itu relative baru.
Jika Anda dominan otak kanan, sebaiknya Anda meulai usaha kreatif dari gambaran menyeluruh dan imajinasi liar. Ide-ide besa mugkin bermunculan, tetapi Anda harus melanjutkan dengan menjelaskan atau menulis secara terperinci cara menjalankan ide Anda.
Saran 2:
cara mengumpulkan stimulasi, untuk dominan otak kiri: kumpulkan stimulasi atau segala sesuatu yang merangsang kerja otak Anda terkait dengan masalah Anda. Untuk dominan otak kanan: kumpulkan stimulasi yang tidak ada hubungannya dengan masalah Anda.
Latihan 4
Menurut Tony Buzan, latihan berikut dapat menyeimbangkan kerja kedua belahan otak adalah beristirahat dan jalan-jalan.
Latihan 5
Ubahlah lingkungan kerja atau lingkungan belajar
Lingkungan eksternal, yakni segala ransangan yang datang dari luar tubuh kita, memengaruh perkembangan otak secara terus menerus. Lingkungan eksternal dapat berlangsung secaa fisik dan nonfisik.

Senin, 27 Agustus 2012

Memilih Camera DSLR


  • Saya baru mau coba-coba hobi foto, bagus mana Canon atau Nikon yah?”. Pertanyaan seperti hampir selalu ditanyakan setiap kali saya mengajar di kelas atau menjadi pembicara di berbagai workshop. Lalu bagaimana saya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut? Dengan balik memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut :) Yah, saya akan balik memberikan pertanyaan-pertanyaan yang saya minta agar dijawab dengan baik. Karena setiap jawaban akan memberikan gambaran yang baik pada mereka, kamera apa yang cocok untuk mereka. Jadi disini yang ditekankan untuk mereka yang pemula atau pertama kali membeli kamera adalah bukan mencari kamera yang paling bagus atau paling baik, tapi yang harus dicari adalah kamera yang paling cocok untuk mereka. Berikut tips membeli kamera pertama untuk pemula dan berniat membeli kamera pertama, silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan temukan kamera yang paling cocok untuk Anda.

OK, sebelum ke pertanyaan pertama saya akan memberikan satu fakta penting yang perlu Anda pahami di awal. Yaitu bahwa hobi fotografi sangat berkaitan erat dengan teknologi. Dan sama dengan hal lain yang berkaitan dengan teknologi, maka pepatah yang mengatakan “ada uang ada barang” & “you get what you pay for” adalah sangat tepat. Tidak dapat dipungkiri, apabila Anda mencari kamera atau perlengkapan fotografi yang terbaik, maka ada bujet yang harus Anda siapkan. Semakin canggih kamera yang Anda inginkan akan semakin besar pula bujet yang diperlukan. Karena itu, apabila Anda pemula maka lebih baik yang Anda cari adalah kamera yang paling cocok dan bukan kamera yang paling baik atau canggih. Modal awal dan paling penting bagi semua fotografer bukan pada kecanggihan kameranya tapi pada mata yang terlatih, dan Anda tentu saja sudah memiliki mata. Yang perlu Anda lakukan hanyalah melatih mata tersebut dengan bantuan kamera.